Kaliini kami hadirkan tulisan KH Muhamad Najih Maemoen beliau adalah Ulama muda NU yang sangat disegani keilmuanya dan dihormati ketegasannya dalam membawa ajaran lurus Nahdhotul Ulama yang kini justru sudah banyak dinodai oleh tokoh NU itu sendiri. Khilafah Dambaan Kita Semua
Beredar narasi yang menyebutkan Nahdlatul Ulama ( NU) telah berganti logo. Logo terbaru NU ditambahkan simbol salib. Narasi tersebut diunggah oleh akun Facebook bernama Tanue Brewok pada Senin (7/9/2020). Pada bagian bawah logo NU diberi keterangan ' NU Protestan Rahmatan Lil Alamin'. " Alhamdulillah saya masih di NU garis lurus
Untukmenghindari penyimpangan sufisme dari garis lurus yang diletakkan para sufi terdahulu, maka NU meletakkan dasar-dasar tasawuf sesuai dengan khittah ahlissunnah waljamaah. Dalam hal ini, NU membina keselarasan tasawuf Al-Ghazali dengan tauhid Asy'ariyyah dan Maturidiyyah, serta hukum fikih sesuai dengan salah satu dari empat mazhab sunni.
Fenomenasoal ormas Islam Nahdlatul Ulama (NU) Untuk menggambarkan fenomena "NU Garis Lurus" saja, tampak sekali kelompok ini merasa harus menjadi pahlawan untuk "meluruskan" NU yang sejauh ini mereka anggap "bengkok". Daftar. Populer Rekomendasi. 1. Kelalaian Kampus Negeri, Mahasiswa Terlambat Lulus dan 'Dipaksa' Membayar. Mahasiswa
UstazAbdul Somad atau biasa disebut dengan UAS adalah salah satu fenomena di jagat dakwah Islam saat ini. Nilai jualnya ada di keluasan ilmunya dalam ilmu
Dalamtubuh NU, banyak Kiai yang sering bercandaria, ada juga yang sangat serius. Sehingga ahirnya muncul kelompok-kelompok anekdot yang sangat ngemesin, seperti NU Garis Lurus, NU Garis Lucu, NU Garis Diagonal, Liberal. Namun, mereka bukanlah bagian dari organiasi NU, melainkan serpihan-serpihah masyarakat NU yang tetap ingin diakui menjadi NU.
jMar. Deprecated Function WP_Query was called with an argument that is deprecated since version caller_get_posts is deprecated. Use ignore_sticky_posts instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5697 Notice Undefined variable arkrp in /home/u5450082/public_html/ on line 435 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521 Deprecated Function ark_content_rss is deprecated since version Use the_content_feed instead. in /home/u5450082/public_html/ on line 5413 Notice Undefined variable excerpt in /home/u5450082/public_html/ on line 521Tokoh Muda NU Garis Lurus Belajarlah dari Muhammadiyah Jadilah seperti Muhammadiyah, mandiri dalam segala bidang. Karenanya, sikap-sikap politik dan kenegaraan mereka pun mandiri. Tidak banyak mudahanah, cari-cari muka, tidak mengaku paling NKRI, tidak mengaku paling Pancasilais, pengakuan mereka tidak diperlukan sebab tindakan mereka lebih dari cukup untuk menjadi bukti. Muhammadiyah selalu bisa diharapkan, bahkan saat Revolusi Jilbab di era orde baru, saat siswa-siswa berjilbab begitu didiskriminasikan, sekolah-sekolah Muhammadiah lah yang menampung mereka. Kasus Siyono yang terbaru, Muhammadiyah pula yang advokasi. Kasus penistaan agama oleh BTP, Muhammadiyah pula yang menempuh jalur hukum beserta elemen lainnya. Muhammadiyah pun banyak mengajukan judicial review atas undang2 yang merugikan rakyat. Ketika liberalisme agama menyerang pemuda-pemuda, pemuda-pemuda Muhammadiah pun terdampak tapi tak banyak, juga tak berkembang. Warga Muhammadiah tak begitu tertarik menjual agama demi uang, sebab perut mereka sudah cukup, mereka mandiri, mereka pun banyak memberi. Saya dengar salah satu kisah dari sesepuh kami, gerakan Misionaris di salah satu kampung kewalahan bersaing dengan Muhammadiyah. Mereka memberi beras, Muhammadiyah juga memberi beras, mereka buat TK, Muhammadiyah juga buat TK, mereka bagikan permen, Muhammadiyah pun bagikan permen. Akhirnya, ummat lapar itu lebih memilih ngaji ke TK Muhammadiyah, sama2 Islam, sama2 dapat beras. Saya yakin, semua keberkahan ini berawal dari kata-kata Kyai Dahlan “hidup-hidupilah Muhammadiyah, jangan mencari hidup dari Muhammadiyah*” *Salam hormat untuk Muhammadiyah. Ingin belajar dari Muhammadiyah.* Gus Asror. Pesantren Sidogiri, NU GARIS LURUS Continue Reading
Gus Aam hadir dalam podcast RH Chanel. Jakarta SI Online – Ketua Umum Komite Khittah Nahdlatul Ulama KKNU 1926 KH Solachul Aam Wahib Wahab menjelaskan alasan kenapa munculnya gerakan NU Garis Lurus dan KKNU di tengah-tengah keberadaan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama PBNU. “Lahirnya kedua lembaga yaitu NU Garis Lurus dan KKNU karena salah kelola dari pengurus PBNU saat ini,” kata KH Sholachul Aam dikutip Suara Islam Online, Jumat 15/10 melalui tayangan video wawancara di kanal Youtube Refly Harun. Pria yang akrab disapa Gus Aam itu menjelaskan bahwa NU fokus pada politik tingkat tinggi yaitu politik kebangsaan, politik kerakyatan, dan etika politik. “Bahwasanya NU itu harusnya fokus kepada nilai-nilai keagamaan, nilai-nilai kerakyatan, yang tujuan akhirnya memperjuangkan kebenaran dan keadilan. Jadi tidak berorientasi kepada kekuasaan,” ujar Gus Aam. Cucu pendiri Nahdlatul Ulama KH Wahab Chasbulloh itu menilai bahwa kepemimpinan PBNU saat ini lebih mengarah ke politik praktis. “Kepemimpinan PBNU sekarang ini mengarah ke politik praktis yang akhirnya tentu sangat pragmatis dan materialistis. Dari situ akhirnya tugas utama melayani umat tidak tertangani,” jelas Gus Aam. Karena itulah, kata dia, muncul gerakan agar NU kembali ke khittah. Upaya mengembalikan khittah salah satunya mengingatkan kembali Qonun Asasi NU. “Qonun Asasi, intinya bagaimana warga Nahdliyin memiliki beberapa konsep atau keyakinan yang diarahkan untuk menegakkan keadilan,” jelas Gus Aam. Kedua, lanjut dia, NU harus melayani umat. “Bukan menguasai umat apalagi menunggangi umat,” tutur Gus Aam. Ketiga, bagaimana membentengi paham Ahlussunnah wal Jamaah. “Khittah itu tujuan utamanya mencari rida Allah,” tandas Gus Aam. red adhila
- Setelah terpilihnya KH Yahya Cholil Staquf sebagai Ketua Umum PBNU Pengurus Besar Nahdlatul Ulama, kekinian NU juga telah mengumumkan daftar pengurus Nahdlatul Ulama 2022 - 2027. Ada kejutan, lantaran untuk pertama kalinya dalam sejarah, NU memiliki pengurus dari tokoh perempuan. Salah satu nama tokoh perempuan yang paling menjadi perhatian dalam daftar pengurus Nahdlatul Ulama 2022 - 2027 adalah istri Gus Dur, Sinta Nuriyah Abdurahman Wahid. Tidak hanya itu, Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga masuk dalam pengurus PBNU terbaru ini. Putri Gus Dur, Alissa Qotrunnada Wahid juga masuk menjadi Ketua di Tanfidziyah, sama seperti Khofifah. Untuk lebih lengkapnya, berikut daftar pengurus Nahdlatul Ulama 2022 - 2027 sebagaimana tertera dalam Keputusan PBNU Nomor 01/ yang ditandatangani oleh Rais Aam KH Miftachul Ahyar; Katib Aam KH Ahmad Said Asrori; Ketum PBNU KH Yahya Cholil Staquf; serta Sekjen KH Saifullah Yusuf. Baca Juga Khofifah Jadi Cawapres Perempuan Terdepan Dibanding Calon Lain, Modal Suara Besar di Jatim Susunan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama masa Khidmat 2022 - 2027 MUSTASYAR KH. A. Mustofa BisriAGH. Dr. Baharuddin HS, MAProf. Dr. KH. Ma'ruf AminKH. Jirjis Ali MaksumKH. Nurul Huda DjazuliKH. Bunyamin MuhammadKH. Anwar Manshur Syaikh H. Hasanoel Basri HGKH. Dimyati Rois KH. As'ad Said AliHabib Luthfi Bin YahyaProf. Dr. KH. Machasin, MATGH. LM. Turmudzi BadaruddinProf. Dr. KH. Artani HasbiProf. Dr. KH. Said Aqil Siroj, MAAGH. Habib Abdurrahim AssegafNyai Hj. Nafisah Sahal MahfudzKH. Muhammad Nuh Ad-DawamiNyai Hj. Shinta Nuriyah A. WahidKH. Abdullah Ubab MaimoenNyai Hj. Machfudhoh Aly UbaidKH. Zaky MubarokKH. Taufiqurrahman SubkhiKH. Mustafa Bakri NasutionKH. Fuad NurhasanKH. Abdul Kadir MakarimKH. Muhtadi DimyathiDr. Muhammad Hikam, MA, APUKH. Ulin Nuha ArwaniDrs. KH. Ahmad Chozin ChumaidiHabib Zein bin Umar bin SmithKH. Muhammad Hatim Salman, LcKH. Muhammad RomliH. Herman Deru, SH, MMSYURIYAH Rais Aam KH. Miftachul AkhyarWakil Rais Aam KH. Anwar IskandarWakil Rais Aam KH. Afifuddin MuhajirRais KH. Muhammad Mushtofa Aqiel SirojRais KH. Abun Bunyamin RuhiyatRais KH. Ali Akbar MarbunRais Prof. Dr. KH. Zainal AbidinRais KH. Idris HamidRais KH. Adib Rofiuddin IzzaRais KH. Abdullah Kafabihi MahrusRais KH. Ubaidillah FaqihRais KH. Masdar Farid Mas'udiRais KH. Aniq MuhammadunRais KH. Azizi HasbullahRais Prof. Dr. Ir. KH. Mohammad Nuh, DEARais KH. Mudatsir BadruddinRais Prof. Dr. KH. Nasaruddin Umar, MARais KH. A. Mu'adz ThohirRais Dr. KH. Abdul Ghafur Maimoen, MARais KH. Bahauddin NursalimRais KH. Subhan MakmunRais KH. Hambali IlyasRais KH. Imam Buchori CholilRais Prof. Dr. KH. Abd. A'la BasyirRais KH. Muhammad Cholil Nafis, Lc, MA, KH. Ahmad Haris ShodaqohRais KH. Moch. Chozien AdenanRais KH. Abdul Wahid ZamasRais KH. Abdul Wahab Abdul Gafur, LcKatib Aam KH. Ahmad Said AsroriKatib KH. Nurul Yaqin IshaqKatib Dr. KH. M. Afifudin Dimyathi, Lc, MAKatib KH. Sholahudin Al-Aiyub, Dr. KH. Hilmy Muhammad, MAKatib KH. Abu Yazid Al-BusthamiKatib KH. Faiz Syukron Makmun, Lc, MAKatib KH. Athoillah Sholahuddin AnwarKatib KH. Muhammad Abdurrahman Al KautsarKatib Dr. KH. Abdul Moqsith Ghazali, MAKatib KH. Reza Ahmad ZahidKatib Habib Luthfi bin Ahmad Al-AttasKatib Dr. KH. Abdul Ghofar RozinKatib KH. Maksum FaqihKatib Dr. KH. Nur Taufik Sanusi, MAKatib KH. M. Syarbani HairaKatib KH. Muhammad Aunullah A'la Habib, LcKatib KH. Ahmad Muzani Al-FadaniKatib KH. Sarmidi HusnaKatib H. Ikhsan Abdullah, SH, MHKatib KH. Muhyidin Thohir, KH. Ahmad Tajul MafakhirKatib Dr. HM. Asrorun Ni'am Sholeh, MA A’WAN Habib Syech bin Abdul Qadir AssegafH. Ahmad Sudrajat, Lc. MAHabib Ahmad Al HabsyiKHR. Chaidar MuhaiminDr. KH. Zaidi AbdadKH. Najib HasanDr. H. Endin AJ Soefihara, MMADr. Ali Masykur Musa, H. Imam Anshori Saleh, SH, MADr. H. Anis NakiHj. Nafisah Ali MaksumDr. H. Agus RofiudinHj. Badriyah FayumiKH. Matin SyarqowiHj. Ida Fatimah ZainalH. Hamid Usman, SEHj. Dr. Faizah Ali SibromalisiKH. Muhammad Fadlan AsyariProf. Dr. Muhammad NasirProf. Dr. Asasri WarniDr. H. Mochsen AlydrusDr. H. Muhajirin YanisKH. Masyhuri Malik Masryah AmvaKH. Mahfud AsirunH. Misbahul Ulum, SEKH. Yazid Romli, Lc, MAProf. Dr. Ali NurdinKH. Ahmad Ma'shum Abror, Rahmat HidayatDr. Dany Amrul Ichdan, SE, Chaider S. Banualim, MADr. H. Juri Ardiantoro, Abdul MuhaiminIr. H. Irsan NoorH. Zainal Abidin Amir, MAKH. Taj Yasin Maimun TANFIDZIYAH Baca Juga Besok Laga Timnas Indonesia Lawan Palestina, Gubernur Khofifah Kuatkan Persaudaraan dan Solidaritas Ketua Umum KH. Yahya Cholil StaqufWakil Ketua Umum KH. Zulfa MustofaWakil Ketua Umum KH. Sayyid Muhammad Hilal Al AididWakil Ketua Umum Prot. Dr. H. Nizar Ali, Ketua Umum H. Nusron Wahid, SEKetua Prof. Dr. KH. Moh. Mukri, KH. Hasib Wahab ChasbullahKetua Ny. Dra. Hj. Khofifah Indar Parawansa, MAKetua H. Amin Said Husni, MAKetua H. Aizuddin Abdurrahman, SHKetua KH. Abdul Hakim MahfudzKetua H. Umarsyah, H. Ishfah Abidal Aziz, SHI, MHKetua Dr. H. Miftah FaqihKetua Ny. H. Alissa Qotrunnada Wahid, Drs. H. Amiruddin Nahrawi, Drs. H. Ulyas Taha, H. Sarbin Sehe, Prof. Dr. H. Agus Zainal ArifinKetua Drs. H. Abdullah Latopada, MAKetua Dr. KH. Ahmad FahrurroziKetua Drs. H. Muhammad Tambrin Mohamad Syafi AlielhaKetua H. Arif Rahmansyah Marbun, SE, MMKetua Padang Wicaksono, SE, Ir. Fahrizal Yusuf Affandi, H. Nasyirul Falah Amru, SE, MAPKetua H. Choirul Sholeh Rasyid, SEKetua Dr. H. Zainal Abidin Rahawarin, H. Mohammad Jusuf HamkaKetua Dr. H. Eman Suryaman, SE, MMKetua H. Robikin EmhasSekretaris Jenderal Drs. H. Saifullah YusufWakil Sekretaris Jenderal KH. Abdussalam SohibWakil Sekretaris Jenderal Prof. Dr. Ahmad Muzakki, SEAWakil Sekretaris Jenderal H. S. Suleman Tanjung, Sekretaris Jenderal Dr. H. Muhammad Aqil Irham, Sekretaris Jenderal Drs. H. Imron Rosyadi Hamid, SE, Sekretaris Jenderal Faisal Saimima, SEWakil Sekretaris Jenderal Mas'ud SalehWakil Sekretaris Jenderal Ai Rahmayanti, Sekretaris Jenderal Silahuddin, MHWakil Sekretaris Jenderal H. Rahmat Hidayat Pulungan, Sekretaris Jenderal Habib Abdul Qodir Bin Aqil, SH, MA, LLMWakil Sekretaris Jenderal Dr. Najib AzcaWakil Sekretaris Jenderal H. Syarif Munawi, SE, MMWakil Sekretaris Jenderal Isfandiari Mahbub DjunaidiWakil Sekretaris Jenderal H. Taufiq Madjid, Sekretaris Jenderal Dr. H. Muhammad Faesal, MH, Sekretaris Jenderal H. Andi Sahibuddin, Sekretaris Jenderal Drs. Lukman Khakim, Sekretaris Jenderal H. Nur Hidayat, MAWakil Sekretaris Jenderal H. Lukman Umafagur, Umum H. Mardani H. MamingBendahara H. Dipo Nusantara Pua Upa, SH, MH, H. Sumantri Suwarno, SEBendahara H. Gudfan ArifBendahara Nuruzzaman, Hidayat FirmansyahBendahara Nashruddin AliBendahara H. Ahmad NadzirBendahara H. Burhanudin MochsenBendahara Dr. H. Ashari TambunanBendahara Dr. Faisal Ali Hasyim, SE, CA, CSEPBendahara H. Aswandi RahmanBendahara H. Fesal Musaad, sejumlah nama tokoh perempuan dalam kepengurusan PBNU, bagi Alissa Wahid adalah terobosan yang sangat penting. Menurutnya, peran perempuan sejak awal berdirinya NU justru sangat besar. “Selama ini tokoh-tokoh perempuan NU tidak hanya mengurusi kiai tapi juga pondok putri juga pengajian dan kegiatan di ruang publik juga banyak diurusi Bu Nyai,” kata putri Gus Dur, Alissa. Demikian daftar pengurus Nahdlatul Ulama 2022 - 2027. Apakah salah satu panutan atau idola anda masuk dalam daftar pengurus PBNU terbaru tersebut?
daftar ulama nu garis lurus